Minggu, 06 Maret 2011

Tracking Tretes (Part I)

Sesuai kesepakatan pada hari sebelumnya, Kita para penghuni Labkom TF E205 akan berangkat ke Tretes jam 06.00 pagi hari sabtu 5 maret 2011. Tapi kenyataan berkata lain, Ane sendiri bangun jam 5 dan setelah sholat subuh tidur lagi sampai satu jam kemud
Di Depan Parkiran Jurusan, Sebelum Berangkat
ian. Ane bangun itupun bukan karena kehendak Ane, tapi atas inisiatif Gilang untuk menginjak kaki Ane, dan akhirnya terbangunlah Ane. Setelah prepare satu jam, Ane berangkat ke Labkom.

Suasana Lab sebelum Keberangkatan
Sudah kuduga dari awal, pasti anak-anak masih pada belum bangun, kalaupun bangun, pasti masih pada belum mandi. Untuk tidak memubadzirkan waktu, Ane dan Gilang sepakat membeli makan untuk mengisi perut kami yang kebetulan sudah pada teriak-teriak. Setelah semuanya siap dan foto - foto pre Touring, Akhirnya kami resmi berangkat jam 10.00 tepat kurang 5 menit.

Kolam Renang
Jalanan macet total terutama pas melewati daerah semburan lumpur lapindo.Banyak penghuni Kota Surabaya bakalan Eksodus ke Batu, ke Malang dan ke Tretes untuk melepas kepenatan dan panasnya kota Surabaya. Lokasi tersebut memeng lokasi yang nyaman dan kontras jika dibanding dengan Kota Surabaya yang panasnya minta ampun. Jalanan berdebu dan bergelombang merupakan suatu yang menyebalkan. Shockbreaker  Motor Ane seakan tanpa Absorber sehingga daleman dari motor Ane rontok semua. Tapi gak apa, yang penting, Nanti di Tretes bakalan Hepi - hepi.
Suasana Kolam Renang

Permaian Basket yang Goblog
Basket
Sesampainya di Tretes, Kami langsung menceburkan diri ke kolam dan sensasi dingin luar biasa langsung menyelimuti tubuh kami dan akhirnya memutuskan bahwa renang tidak cocok untuk dimainkan dan langsung diganti dengan basket yang super goblog, tanpa aturan, tanpa teknik, yang penting main dan memasukkan banyak skor. Kami main basket tanpa baju dan masih memakai celana renang. Asek...

Pemandangan yang Keren
Pemandangfan di sini memang fantastik, keren bisa melihat gungung-gunung. dan susananya yang sejuk menyegarkan membuat kami betah disini. 


Malam pun tiba, niatnya sih mau bakar - bakar jagung, tapi hujan tak kunjung reda, dan akhirnya kami mengadakan sesi yang hanya boleh kami ketahui sendiri. Sesi berakhir jam 12an barengan sama redanya hujan. Ane diamanati untuk membeli minyak tanah. Buset, jam segini mau beli minyak tanah? emang ada toko yang buka? dan kelurlah kata - kata sakti "Yaopo carane kudu oleh" yang artinya bagaimana caranya harus dapat. muter - muter sekitar villa dan untungnya nemu toko yang masih buka, dan setelah tanya ternyata menjual minyak tanah dan transaksipun deal.

Pembakaran dimulai dengan teori yang baru saja diresmikan untuk membakar arang dengan minyak tanah yang baru saja Ane dapatkan. berbagai spekulasi mulai bermunculan ketika bara api tidak segera terbentuk. Di sisi lain, Ane bersama si Ucup sang koor lab sibuk berkreasi membuat bumbu untuk membakar jagung dengan berbagi racikan resep, mulai dari mentega, saos  sambal, masako dan yang terakhir ditambah dengan Nutri Sari. Setelah menunggu beberapa lama, Bara api terbentuk dan jagung siap dibakar di atasnya. Sambil menunggu jagung matang, kamera siap membantu proses munculnya kreativitas kami dalam memanfaatkan kamera.

Jagungpun matang setelah ditinggal gokil - gokilan, dan rasanya nikmat banget dengan rasa manis asam asin rame rasanya. Setelah terlahab habis, Ane berkreasi lagi dengan meambahkan rasa kopi di bumbunya, rasanya lumayan menambah rame rasanya. Alunan musik dari gitar akustik bersenandung setelah perut kami kenyang dengan jagung - jagung itu. Sesi bakar - bakar selesai jam 03.00 dini hari, dan Ane kembali ke kamar dan terlelap.

Ane udah ngantuk dan capek ngetik, jadi lanjutannya besok saja ya!!! To Be Continued

0 komentar:

Posting Komentar