Sabtu, 26 Februari 2011

Sebuah Perjalanan

Terlihat Jam di LCD HP SE Cedar Ane yang berukuran 240x320 pixel menunjukkan pukul 05.03 dan itu berarti Ane udah telat bangun. Rencananya, Ane bangun jam 03.00 pagi untuk memulai Perjalanan pulkam Ane ke Blitar.Setelah keluar kamar dan melihat kamar anak-anak, mereka masih pada molor dan inilah yang membuatku jadi berat untuk pulang. Tapi Ane masih terus berpikir, ane kan udah janji untuk pulang kepada ortu Ane, gak enak juga kalau gak jadi pulkam. Ane akhirnya melanjutkan niat Ane untuk pulang setelah selesai sholat subuh. Melihat kenyataan yang seperti itu, Ane jadi berpikir dua kali untuk merealisasikan kepulangan Ane.

Jalanan Kota Surabaya emang asyik buat ngebut kalau masih pagi, apalagi hari sabtu, pasti pada males2an keluar.Udah jalannya lebar, sepi lagi, seakan jalan cuma milik Ane sendiri dan waktu yang ditempuh untuk keluar dari kota ini gak nyampek setengah jam. Kepadatan mulai terasa ketika memasuki daerah waru sampai By Pass Mojokerto. Hampir 50Km ane disuguhi truk - truk dan kontainer yang ukurannya tidak kecil. Ditambah lagi jalan yang agak berh=gelombang akibta sering dilalui sama kendaraan raksasa tersebut semakin memperberat perjalanan ini. Menyalp dari sebelah kiri bukan hal asing disini, terutama untuk sepeda motor. Kalau dibayangkan Ane juga sempat merasa ngeri sendiri kalau inget itu, tapi pas merasakan asyik banget rasanya, seakan adrenalin mendidih.

Diperjalana itu, Ane sempat berpikir, Kalau Ane sekarang disini balapan Ama V.Rossi, pasti menang Ane, buarpun Ane cuma pakek sepeda motor Honda Supra X 125 yang lama dan Rossi pakek motoGP tunggangannya. Ane yakin, si Rossi gak bakalan berani nyalip Kontaner dan truk - truk gede itu. Apalgi kalau harus melewati jalanan yang berlubang,dibutuhkan skill tinggi disitu untuk mengurangi kecepatan dai 100 km/jam menjadi 10 km/jam dan menurunkan dari gigi 4 menjadi gigi 1, dan sekali lagi Rossi gak punya itu, pasti dia langsung nyungsep di lobang itu. Ane yakin, hanya orang Indonesia yang berani naik kendaraan dengan resiko maut seperti ini.

Setelah 50Km dilalui dengan penuh resiko, Ane bertemu dengan rombongan Vespa yang mungkin mereka touring. Ngomong - ngomong masalah vespa, Ane jadi teringat sama Vespa Bapak Ane yang telah dijial. Dulu, pertama kali Ane bisa nyetir motor adalah vespa, karena Bapak Ane cuma punya vespa. Banyak suka - duka yang Ane alami dengan vespa Bapak Ane. Mulai dari mogok pas berangkat sekolah, kehabisan bensin pas berangkat sekolah dan khirnya dorong sampai ketemu orang jualan bensin dan itu jaraknya 2 Km an. Dan masih banyak cerita suram yang Ane alami bersama sang Vespa itu. Bersama vespa itu pula, Ane merasa paling keren di SMA. he he he. Dan sekarang, Kenangan itu sekarang telah berlalau.

Memasuki daerah Mojoagung (sebuah kecamatan di Jombang), disnilah truk -truk mulai berkurang, tapi masalah lain muncul, yaitu jalannya banyak berlubang dan ketidaknyamanan ini berlangsung sampai pebatasan Jombang - Kediri. Memasukiwilayah Kediri, titik -titik Air mulai berjatuhan, dan Ane mulai memperlambat laju Honda Supra X 125 Ane.seiring lantunan Pelan -Pelan Saka bersenandung di Telinga Ane melalui Headset Cedar.

Memasuki Kabupaten Blitar, Hujan dam Maslah jalan Berlubang telah Usai, dan Jalananpun cukup lengang. hanya saja Jalalnan disini agak sempit, tapi itubukan Masalah. Supra 125 Ane Geber 100 km/jam sampai rumah.....

0 komentar:

Posting Komentar