Yang benar dalam permasalahan ini adalah: Bahwa orang kaya yang bersyukur itu lebih utama daripada orang miskin yang bersabar. hal ini berdasarkan banyak dalil, di antaranya:
1. Hadits Abu Hurairah -radhiallahu anhu- tentang kisah datangnya orang-orang fakir Al-Muhajirin kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- lalu mereka berkata, “Para pemilik harta telah pergi jauh (meninggalkan kami) dengan membawa banyak pahala,” kemudian tatkala mereka berkata, “Saudara-saudara kami yang kaya mengetahui amalan (zikir) itu lalu mereka pun mengerjakan seperti apa yang kami kerjakan.” Maka beliau bersabda, “Itulah (kekayaan) keutamaan Allah yang Dia berikan kepada siapa yang Dia kehendaki.”
2. Di antara dalilnya adalah: Bahwa manfaat (kebaikan) dari orang kaya yang bersyukur juga akan mengenai orang di sekitarnya (dengan sedekah dan semacamnya). Sementara manfaat dari orang miskin yang sabar hanya didapatkan oleh dirinya seorang.
3. Di antaranya adalah: Bahwa orang yang kaya akan didatangi oleh banyak syahwat, lalu dia berjihad melawan jiwanya dan mengekang hawa nafsunya dari semua syahwat yang diharamkan, sehingga dia bisa menjadi orang yang bersyukur. (Berbeda halnya dengan orang yang miskin)
[Fawaid Ammah 6, Asy-Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi -hafizhahullah-. Dan tulisan di dalam kurung adalah dari kami]
di kopas dari http://al-atsariyyah.com/mana-yang-afdhal-orang-kaya-yang-bersyukur-ataukah-orang-miskin-yang-bersabar.html
Allahuma ya Allah, jadikanlah diriku hamba yang kaya dan pandai bersyukur
0 komentar:
Posting Komentar