Gabut = Gaji Buta
Gabut biasanya ditujukan kepada seseorang yang tidak bekerja tetapi tetap mengambil gajinya. Seiring berkembangnya bacotan, Gabut difungsikan untuk mentindir orang yang gak bekerja sama sekali di suatu kelompok. Atau orang yang gak ngapa-ngapain di suatu kepanitian.
Langsung ke Cerita tentang ke”gabut”an
Tanggal 20-22 Mei 2011, ada sebuah pelatihan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD). Ironisnya, Ane diwajibkan menjadi panitia karena Ane dulu mengikuti LKMM-TD juga. Jadi mahasiswa yang pernah mengikuti pelatihan itu, dia akan menjadi panitia di pelatihan selanjutnya.
Disini Ane menjadi sie Perlengkapan yang bertugas melangkapi semua kebutuhan acara. Sebagai seorang yang cukup tau diri, Ane datang aja menjadi panitia di acara itu sebagai pelengkap. Namanya juga sie perlengkapan, kadi harus melengkapi kepanitian walaupun Cuma datang pada saat konsumsi datang. Memang seperti itu kenyataannya. Ane seharian di labkom dan sesekali ke ruang panitia hanya untuk mengecek apakah ada sesuatu yang bisa dimakan. Kalau ada langsung Sikaaat, dan kalau tudak ada yang langsung cabut balik ke labkom.
Itu tidak seberapa dibanding dengan Teman Ane (sebut saja Adit). Dia bahkan tidak datang sama sekali ke acara itu. Jadi siapa yang paling gabut, Ane apa teman Ane???
0 komentar:
Posting Komentar