Ini kejadian nyaata yang baru saja ane alami dengan teman ane, Gilang. Tadi, ketika ane Mau sholat isya' ke masjid ITS Manarul Ilmi, ane dan Gilang ketemu dengan seseorang bapak - bapak berumur sekitar 40an tahun. Dengan muka yang sangat memelas, dia tanya dimana Keputih. dan inilah Sedikit percakapan kami dengan bapak itu.
A = Ane n Gilang
B = Bapak - Bapak itu
Sebenarnya percakapan kami menggunakan bahasa Jawa, tapi untuk lebih memudahkan
B: Mas, mau nanya, Kalau mau ke keputih iru lewat mana ya?
A: bla bla bal (sambil menunjukkan ke tempat yang benar)
B: kalau mau ke Bratang lewat mana ya?
A: Anda langsung aja pak kalau sudah nyampek keputih Naik angkot yang warnanya biru.
B: kira - kira berapa kilo ya?
A: Wah pak jauh, Sekitarr lima kilo lebih.
B: Astaghfurulah... (dengan ekspresi sedikit sedih dan agak menangis)
A: lho kenapa pak?
B: Begini ceritanya, Saya ini belum pernh ke surabaya, dan tidak tahu sama sekali surabaya. Saya ke surabaya diajak teman saya katanya mau diajak mengerjakan proyekan perumahan, tp setelah samapai di Kenjer (Kenjeran mungkin maksutnya) saya ditinggal pergi sama dia. dari tadi pagi saya tersesat di surabaya ini. Terus tadi ketemu sama tukang becak suruh mencari tempat yang namanya keputih dan setelah itu, suruh ke Bratang
A: loh? bapak asalnya mana?
B; Kediri
Karena Kasihan akhirnya gilang menawarkan diri untuk mengantarnya ke Bratang. Eh bapaknya nolak, mungkin gak enak juga ya? Dia kemudian menjauh, tapi sama gilang tetep diikuti untuk diantar ke bratang. Yang lebih parahnya, ternyata dia gak bawa duit sepeserpun, katanya duit dan barang-barangnya dibawa sama temannya yang brengsek itu. Sama gilang bapak itu tetep dibujuk untuk diantar dan bapaknya juga bersikeras untuk menolaknya. Akhirnya sama gilang dikasih Rp50.000 untuk ongkos kepulangan bapaknya. Walaupun nolok, akhirnya bapak itu mau menerimanya. Dan setelah itu dia pergi ke Keputih untuk mencari angkot. Dan semoga dia bisa sampai tujuan dengan selamat. Amin...
Sedikit analisa Ane, ini bapak mungkin korban penipuan. Ini mungkin modus penipuan dengan dalih akan dicarikan pekerjaan di kota besar, eh akhir -akhirnya malah kena tipu. Dilihat dari gaya bicara dan tingkah lakunya memancarkan aura - aura yang kampung banget. Masak orang kediri gak pernah ke surabaya sama sekali? dan inilah yang menjadi mangsa empuk bagi para penipu.
0 komentar:
Posting Komentar